Sekawan Sejati Dikembangkan Menuju Destinasi Wisata Desa Terbaik
Cari Berita

iklan 970x90 px

Sekawan Sejati Dikembangkan Menuju Destinasi Wisata Desa Terbaik

Senin, 13 Januari 2020

Wagub NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah Bergegas saat Meresmikan Sekawan Sejati di Purekmas Kecamatan Narmada.

Travel.Berita11.com— Sekawan Sejati merupakan akronim dari Desa Sesaot, Desa Pakuan, dan Desa Buwun Sejati. Terletak di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, ketiga desa itu  memiliki potensi yang luar biasa. Alam lingkungannya yang luar biasa indah dan subur, ditambah hutannya yang masih perawan, serta tradisi budaya dan nilai-nilai kehidupan masyarakatnyapun unik dan tetap terjaga dengan baik.

“Dengan potensi yang luar biasa itu, maka Sekawan Sejati layak dikembangkan menjadi desa wisata terkenal dan terbaik. Bahkan layak dipasarkan untuk menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara,” ujar Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah usai meresmikan Desa Wisata Sekawan Sejati di Pusat Rekreasi Masyarakat (Purekmas) Desa Sesaot Lombok Barat, Sabtu (11/1/2020).

Peresmian tersebut ditandai penandatangan prasasti serta penanaman pohon oleh Wakil Gubernur yang akrab disapa Umi Rohmi, bersama Sekda NTB, L.Gita Ariadi, Ketua DPRD Lombok Barat, para Kades ketiga desa. Peremian juga dihadiri sejumlah Kepala OPD Provinsi NTB maupun Kabupaten Lombok Barat.

Wagub Umi Rohmi menjelaskan, untuk mengembangkan sekawan sejati sebagai destinasi terbaik, dibutuhkan minimal dua hal yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.

Pertama, kata Umi Rohmi, adalah perlunya kawasan itu dikembangkan melalui tata kelola atau menejemen yang baik. Dalam hal ini, Umi Rohmi mengingatkan pentingnya kolaborasi dan sinergisitas dari semua pihak untuk merawat dan mengembangkan potensi yang luar biasa itu, menjadi desa wisata yang memikat untuk dikunjungi.

“Terpenting adalah bagaimana sinergitas antarkepala desa, Pokdarwis, tokoh masyarakat dan stake holder lainnya mampu mengelola segala potensi desa secara profesional,” terang Wagub.

“Karena hal itulah yang merupakan kunci utama kalau ingin menjadikan desa wisata yang mendunia,” tegasnya.

Kedua, kata Umi Rohmi, desa wisata wajib menciptakan dan menjaga kebersihan lingkungan. “Bagaimana sampah dipilah dan dikelola dengan baik sebagai sumber daya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, harus dibudayakan mulai dari rumah tangga dan setiap warga masyarakat maupun pengunjung agar sampah dipilah antara sampah plastik dan sampah bukan plastik maupun sisa-sisa makanan, dibuang pada tempatnya untuk kemudian dikirim ke bank sampah, hingga diolah menjadi produk-produk yang bermanfaat.

Pihaknya menugaskan Sekretaris Dinas LHK Provinsi NTB segera menyediakan bank sampah di destinasi desa wisata Sekawan Sejati tersebut.

Dikatakannya, jika kedua hal itu dapat dikelola dengan baik, maka desa wisata Sekawan Sejati dapat menjadi ikon desa wisata terbaik di dunia. Itu adalah harapan semua pihak. Semua elemen masyarakat harus kompak membangun desa wisata. “Semoga Sekawan Sejati menjadi desa wisata terkenal di nasional maupun internasional,” harap Wagub.

Senada dengan itu, Kepala Desa Sesaot, Yuni Hari Seni, S. Pd mengatakan,  Sekawan Sejati merupakan brand, karena  ketiga desa wisata memiliki potensi alam yang sama.
 Dalam pengembangannya kedepan, kata Yuni bagaimana ketiga desa tersebut saling berkolaborasi menjalankan paket wisata bersama.

“Pengembangan desa wisata semata-mata membuka peluang masyarakat untuk meningkatkan ekonomi serta membuka lapangan kerja bagi pemuda. Dengan memanfaatkan alam yang kita miliki. Menjual alam yang dikemas dalam wisata desa,” jelasnya.

Untuk penguatan pengelolaan desa wisata tersebut, katanya, Sekawan Sejati sudah mulai melatih 30 peserta diklat digital marketing yang terdiri dari Desa Sesaot, Desa Pakuan, dan Buwun Sejati. Pengelola desa wisata  akan dilatih untuk meningkatkan pemasaran atau promosi desa wisata Sekawan Sejati ke khayalak publik.


“Mereka akan memanfaatkan semua teknologi informasi yang berkembang, untuk menjual potensi ala desanya. Kalau itu marketingnya kuat, insya Allah potensi desa wisata akan dikenal seluruh nasional bahkan dunia,” kata Yuni Hari Seni. [EM]