Dorong Objek Baru Berkembang, Dispar Kabupaten Genjot RIPPDA
Cari Berita

iklan 970x90 px

Dorong Objek Baru Berkembang, Dispar Kabupaten Genjot RIPPDA

Selasa, 29 Oktober 2019

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Drs Dahlan. Foto US/ Berita11.com.

Travel11—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bima terus menggenjot perampungan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA), sebagai rujukan pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Bima.

Kepala Dispar Kabupaten Bima, Drs Dahlan menyebutkan, salah satu fungsi RIPDA adalah mencegah kavlingan di objek wisata. Karena pemerintah menetapkan zona pengembangan pariwisata. Selain itu, melalui rencana induk tersebut akan mencegah tumpang tindih pengembangan dengan sektor lain seperti kelautan dan perikanan, maupun dengan sektor lingkungan.

“Kalau RIPDA belumefektif, ini lagi progres sehingga saya tidak mau asal jadi. RIPPDA dalam proses KLHS, lagi dibuat di DLH,” kata Dahlan di Dispar Kabupaten Bima, Kamis (24/10/2019).

Menurut dia, Dispar mencermati dan mengamati pengkavlingan lokasi sekitar objek wisata seperti yang terjadi di Wane Kecamatan Monta. Pihaknya tidak bisa membatasi kepemilikan lahan, akan tetapi pihak pemerintah desa, pemerintah kecamatan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mencegah kepemilikan pribadi lahan di objek wisata, sehingga tidak menghambat pengembangan pariwisata di Kabupaten Bima.

“Makanya itu pentingnya RIPPDA, sehingga kita bisa membuat zonasi kawasan pariwisata. Insya Allah tahun ini kita bisa melengkapi. Kita juga tidak ingin asal jadi. Harapan kita, dari kita semua, ada sinergi dari kita semua, baik dari pemeritah desa, kecamatan dan kabupaten bahwa kawasan-kawasan yang berpotensi untuk pengembangan wisata jangan sampai dikuasai oleh masyarakat,” katanya.

Dahlan mengatakan, pengembangan pariwisata kadang dimulai dari hal kontroversial, sebagaimana yang terjadi di Wane Kecamatan Monta.

Pariwisata, kadang hal yang kontroversial menjadi hal menarik. Kalau pariwisata itu sesuatu yang unik, sesuatu yang membuat orang penasaran, membuat orng ingin hadir di situ, itulah pariwisata,” katanya. [R]